Menghafal Al-quran yukK
Adakah pengaruh hafalan Al Qur’an terhadap kecerdasan berfikir anak?Apabila kita kaji secara mendalam, kecerdasan berfikir anak sangat tergantung pada intensitas proses berfikir yang dia lakukan selama proses belajarnya. Sedangkan proses berfikir itu terjadi apabila terjadi pengaitan antara objek yang diindera dengan informasi/ilmu yang telah dimiliki sebelumnya tentang objek tersebut. Apabila terjadi pengaitan yang benar dan tepat antara objek yang diindera dan informasi yang benar dan tepat tentang objek tersebut, maka lahirlah sebuah pemikiran/ilmu/teori yang benar tentang objek tersebut, sebagai hasil dari proses berfikir.
Dengan demikian ada dua unsur penting untuk meningkatkan kecerdasan berfikir anak, yakni penginderaan yang cermat dan rinci terhadap suatu objek serta akumulasi informasi yang benar tentang objek tersebut. Di mana posisi Tahfizh Al Qur’an dalam mempengaruhi kecerdasan anak?
a.) Tahfizh Al Qur’an akan melatih sensitifitas indera pendengaran anak. Semakin sensitif indera pendengaran anak mendengar lafazh-lafazh ayat Al Qur’an yang dibacakan, maka semakin mudah anak menjadi fasih mengulang bacaan yang ia dengar. Hal ini akan membantunya untuk cepat fasih berbicara, selanjutnya mudah belajar bahasa Arab maupun yang lain.
Apabila anak sudah terlatih sensitif mendengar, maka dia akan mudah dan cepat memahami secara benar nasehat/pelajaran dari guru/orang tuanya. Dengan demikian peluang salah paham menjadi kecil. Bukankah pengajaran dan nasehat untuk memahamkan sesuatu kepada anak-anak lebih banyak menggunakan lisan dan mendengar? Oleh karena itu kecepatan memahami ilmu yang dijelaskan guru sangat berhubungan secara signifikan dengan sensitifitas dan kecermatan mendengar kalimat demi kalimat yang diungkapkan guru, termasuk intonasi berbicaranya.
b.) Tahfizh Al Qur’an melatih anak untuk berkonsentrasi tinggi.
Semakin banyak ayat yang bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini terpelihara dengan baik, berarti
konsentrasi anak akan semakin tinggi. Pada umumnya semakin banyak ayat
yang dihafal, semakin cepat untuk menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan konsentrasi menjadi
semakin tinggi, apabila semakin banyak ayat-ayat Al Qur’an yang dihafal.
Coba kita bayangkan, apabila anak-anak kita telah hafal juz ‘Amma dan
surat Al Baqarah saja, dan ia bisa membacakannya dengan fasih dan lancar
tanpa mushaf, bukankah konsentrasinya sudah bertahan lama? Apatah lagi
hafal 30 juz sebelum dewasa. Bukankah konsentrasi yang tinggi sangat
berpengaruh dalam kecerdasan berfikir?
Semakin tinggi konsentrasinya semakin tuntas berfikirnya. Selanjutnya, hal ini akan membangun kecerdasan berfikir yang tinggi. Kecerdasan tertinggi adalah seorang mujtahid. Yang bisa menyelesaikan persoalan manusia dengan hukum-hukum Allah dengan cara menggali langsung dari ayat-ayat Al Qur’an maupun As Sunnah.
c.) Tahfizhul Qur’an membantu anak-anak mudah memahami Al Qur’an (sebagai petunjuk hidup) dan mudah menjadi taqwa. Apabila anak-anak sudah hafal ayat-ayat Al Qur’an, berarti lafazh-lafazh petunjuk tersebut sudah ada di dalam benaknya. Sehingga pada saat menjelaskan makna ayat-ayat Al Qur’an tersebut dan menggali pemahaman, petunjuk,dan hukum-hukum akan jauh lebih mudah.
Yang lebih penting lagi adalah, apabila benak anak kita telah dipenuhi oleh hafalan Al Qur’an (Kalamullah), maka akan mudah tertunjuki ke jalan yang benar. Sebab saat mereka berproses menghafal ayat-ayat Al Qur’an dengan cara berulang-ulang mendengar ayat-ayat Al Qur’an, mereka telah mendapatkan rahmat. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al A’raaf ayat 204, yang artinya: “Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlahbaik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang, supaya kalian mendapat rahmat. “
Wahai para orang tua muslim, melangkahlah dengan penuh keyakinan untuk menjadikan “Tahfiz Al Qur’an†sebagai pelajaran pertama bagi anak-anak kita, selanjutnya mempelajari “Al Qur’an†dari berbagai bidang ilmu menjadi pelajaran utama bagi mereka. Semoga kelak mereka benar-benar menjadi generasi pemimpin. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar.
by:kelas 4 ibnu batutah